Kota Samarinda
Samarinda kota tepian, sebulan lebih aku
berada di kota ini untuk mempersiapkan pameran buku “pesta kalimantan timur
sejuta buku tahun 2013”. Banyak hal yang
unik dan menarik yang banyak aku temui.
Samarinda kota tepian ? jawaban nya dapat kita
temukan segera ketika kita hendak memasuki kota ini. Karena memang samarinda
memang dibangun di pinggir sungai mahakam. Sungai besar yang membelah kota
Samarinda menjadi dua bagia samarinda kota dan samarinda seberang. Dua bagian
itu mempunyai keunikan sendiri-sendiri.
Sisi kota merupakan sebuah perkotaan yang
padat. Bangunan perkantoran, pertokoan dan mall berjejal di sana. Lalu lintas
yang padat, banjir dan permukiman kumuh menjadi masalah yang tidak dapat lepas,
layaknya kota besar lainnya. Lebih banyak pendatang dari pada penduduk aslinya.
Orang-orang dari jawa, banjar dan bugis lebih banyak kita temui dari pada orang
samarinda asli.
Samarinda sebrang lebih bersahaja dengan
bangunan-bangunan yang eksotik. Banyak sekali bangunan-bangunan lama yang akan
kita temui, contohnya adalah masjid tua shiratal mustaqim dan rumah tenun.
Samarinda sebrang merupakan cikal bakal kota samarinda saat ini. daeran
ini merupakan pemberian raja kutai kepada orang bugis yang meminta suaka ke kerajaan
kutai, saat ini kita masih bisa melihat permukiman orang-orang bugis yang ada
di sisi sungai mahakam. Tetapi jika kita berkunjung di sana, tidak hanya orang
bugis yang akan kita temui. Orang jawa dan bali banyak kita temukan di sana,
karena samarinda sebrang menjadi tujuan transmigrasi saat orde baru.
Berkesah tentang kota samarinda, tak lepas
dari Sungai Mahakan. Memang sungai mahakam dan Samarinda bak seperti sisi mata uang yang
tak terpisahkan. Atau seperti sungai nil dan mesir, sungai yang membuat
kehidupan di mesir. Mahakam pun demikian, memberi kehidupan cikal bakal kota
samarinda. Saat ini, di mahakam setiap hari kapal-kapal hilir mudik, dari kapal
ponton yang menganggukut batubara, kapal peti kemas, kapal penumpang dan
kapal-kapal kecil yang menyebrangkan penumpang di samarinda kota dan samarinda
sebrang.
Di tepian sungai mahakam banyak sekali
bangunan-bangunan yang megah, dari masjid darusalam, masjid islamic center,
pasar pagi, kantor gubernur, dan
sejumlah gedung pemerintahan lainnya. Selain itu banyak taman-taman dan sarana olah raga yang bisa di
gunakan untuk duduk-duduk bersantai sambil melihat keindahan sungai mahakam.
Memang dunia itu tidak sebesar daun kelor. Pulau
borneo menyimpan banyak kenangan. Setelah sebulan lebih hijrah dari semarang ke
samarinda saya melihat betapa beragamnya Indonesia. banyak sekali tempat tujuan
yang ada di luar sana. Ayo jalan-jalan ke Indonesia, kalo bukan kita siapa
lagi.
info jalan-jalan lain
No comments:
Post a Comment